Polisi mengungkapkan hasil pemeriksaan visum jenazah pelajar SMP inisial BSN (15) yang tewas usai melompat dari lantai 8 gedung sekolah Islam Athirah Makassar, Sulawesi Selatan.
“Hasilnya tidak ada ditemukan unsur kekerasan sebelum ditemukan korban tewas,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Jumat (2/6).
Dalam penyelidikan kejadian tersebut, kata Ngajib, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi-saksi termasuk rekan korban, guru dan tukang kebersihan pihak sekolah serta pengemudi ojek online.
“Hasil pemeriksaan saksi didapatkan keterangan bahwa korban sudah beberapa kali telah berada di lantai 8,” ujarnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah mengamankan rekaman CCTV baik yang berada di sekolah maupun yang berada di tempat lainnya.
“Kemudian dari hasil keterangan rekaman CCTV jam 9.40 korban diduga melakukan bunuh diri dengan melompat atap dari lantai 8 dan terjatuh di lapangan voli pada jam 09.44.27 dari persesuaian yang kita dapatkan. Jatuh di lantai lapangan voli dan bulutangkis,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV serta jejak digital yang didapatkan, kata Ngajib menyimpulkan bahwa tidak ada unsur pidana pada kematian pelajar kelas VIII ini.
“Diduga korban bunuh diri melompat dari lantai 8 gedung sekolahnya,” pungkasnya.
Sementara itu, dokter forensik Biddokkes Polda Sulsel, Deny Mathius menerangkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan luar pada jenazah.
“Jadi hasil foto foto rontgen kemudian dikuatkan dengan hasil dari CT scan, termasuk dari pemeriksaan luar yang kami temukan hasilnya ada beberapa luka titik yang diakibatkan benda tumpul akibat benturan yang sangat kuat. Patah tulang di daerah panggul, kemudian paha kiri sampai ke lengan kiri dan kanannya. Itu patah tulang,” ungkap Deny.
(*)