Penyanyi solo Lucky Octavian resmi membuka konser Senandung Rindu yang diselenggarakan di Gandaria City Hall, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6).
Tepat setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan pada pukul 19.00 WIB, Lucky langsung naik panggung untuk menyanyikan tembang Kabut Rindu dengan prima.
Sementara di area penonton, ratusan pengunjung dengan pakaian necis nampak telah memadati kursi setelah menikmati santap malam.
Didominasi oleh segmen demografis paruh baya, para penonton mengaku ingin menikmati tembang-tembang masa lalu yang tak sempat dinikmati di pertunjukan panggung.
“Well organized banget. Berpuluh-puluh tahun saya ngefans sama Obbie Messakh, baru kali ini saya menonton dengan acara rapi seperti ini,” ujar Cipto, salah satu pengunjung yang hadir bersama sang istri.
“Kami menantikan sekali momen ini. Kapan lagi bisa nyanyi bareng lagu pop di masa kami muda sambil makan enak,” imbuh Erni, istri Cipto.
Meski begitu, tak jarang juga ditemui penonton usia muda yang turut ingin menikmati penampilan para penyanyi populer di masa lampau. Kebanyakan di antaranya mengaku hadir untuk mendampingi orang tua mereka di konser malam hari itu.
Pertunjukan Senandung Rindu dijadwalkan untuk mulai tepat pada pukul 19.00 WIB dengan penampilan solois Lucky Octavian sebagai pembuka.
Setelah Lucky tampil, para penyanyi top era 80-an seperti Obbie Messakh, Dian Piesesha, Heidy Diana, Chintami Atmanegara, hingga Meriam Bellina akan tampil bergantian untuk membawakan tembang andalan mereka di masa lalu.
Tak hanya menampilkan para penyanyi lawas, sejumlah solois yang populer di era 2000-an juga akan diundang untuk turut meramaikan helatan ini.
Selain Lucky Octavian yang didapuk sebagai penampil pembuka, Marcell Siahaan akan hadir sebagai bintang tamu di konser Senandung Rindu.
Leonard Kristianto, CEO JK Records, memberikan alasan mengenai pemilihan nama konser. “Kenapa dipilih namanya Senandung Rindu, karena kita jualannya memori historical selling. Pada saat dengar lagu ini masih SMP atau SD,” ujar Leonard.
“Kita jualannya membangkitkan memori indah di masa itu. Mereka juga kangen kan masa-masa kecil dulu seperti apa,” tambahnya.
(*)